Sofware Pemasang Iklan Gratis

Mesin Pengumpul Uang

Flag Visitor

free counters

Minggu, 22 Februari 2009

Makassar yang Sedang Didandani

Kota Makassar dan kota-kota lain di Indonesia saat ini sedang didandan menyambut pesta politik 2009. Gaun dan aksesoris yang digunakan tentu saja aksesoris politik.Sebagaimana orang yang akan ke pesta,gaun dan aksesoris sepertinya tidak cukup tanpa parfum.Parfum disini tentu saja parfum politik yang dari hari ke hari baunya makin tajam.

Kota makassar didandani dengan berbagai macam gaun.Tetapi gaun utama yang mendominasi adalah baliho,stiker,dan poster.Dimana-mana ketiga gaun ini dapat dilihat.Gambar parpol plus calegnya plus jargon-jargon politik adalah hal yang mendominasi isi dari gaun ini,dll.Tempat-tempat umum dan jalan protokaol pun jadi sasaran utama,sehingga terkadang merusak keindahan kota.

Aksesoris sebagai pelengkap,dari hari ke hari makin sering kita liat. Aksesoris yang sering kita liat adalah diskusi-diskusi politik,baik formal maupun informal. Pelaku-pelaku diskusi ini tak memandang status dan kedudukan.Pelakunya mulai wong cilik sampai wong gede. Tempat dan waktunya pun dimana saja dan kapan saja,tergantung situasi dan kondisi.

Parfum yang berbentuk isu baunya dari hari ke hari makin tajam yang menusuk hidung para penghuninya. Isunya macam-macam,tetapi intinya mendeskriditkan atau menguntungkan pihak tertentu.Isu-isu ini akan semakin banyak berkembang karena dibantu oleh media massa,seperti tv,radion,koran,dll.Tetapi saya sarankan kepada para penjual parfum,tolong jangan jual parfum yang memabukkan orang yang menciumnya sehingga akan membuatnya bertindang anarkis.Dan bagi masyarakat,jangan beli Parfum yang memabukkan.

Sekarang,siapakah pelaku utama perias kota ini? Pelaku utamanya tentu saja orang yang akan menjadi penentu kebijakan bagi kota kita tercinta ini.Inti kebijakannya adalah apakah kota ini akan kita buang ke jurang kehancuran atau akan diterbangkan ke udara atau ditinggalkan di landasan saja,Tetapi saya sarankan kota ini terbangkan saja ke angkasa dengan bahan bakar keadilan.

Tamalanrea,27 November 2008



0 komentar: